Dipenghujung Tahun 2013, Untuk 2014 Tahun PERUBAHAN

on Minggu, 29 Desember 2013


Siapapun kita, apakah :
Rakyat atau Pejabat,
Penguasa atau Rakyat jelata,
Menteri atau Tukang pantri,
Anggota DPR atau Penjual ember,
Pemikir atau Tukang parkir,
Kepala  daerah atau Tukang sampah,
Pejabat Tinggi atau Guru Ngaji, dan lainnya… SAMPAILAH KITA DI PENGHUJUNG TAHUN 2013,

PENGHUJUNG TAHUN, sebuah garis imajiner yang sering dipakai untuk membatasi antara masa lalu dan masa yang akan datang. Sebuah momentum yang dapat digunakan untuk mengubur hal-hal yang tidak baik di tahun-tahun sebelumnya, untuk kemudian menatap optimis ke depan. Meski kita tahu bahwa tidak perlu menunggu satu tahun untuk melakukan perubahan-perubahan dalam hidup.
Ya, setiap saat adalah perubahan….!!

 Tahun 2013 tidak akan terlupakan oleh kita, karena kita semua menyimpan memory ditahun ini, Ada yang datang… ada yang pergi. Dan hidup ini tetap berjalan sebagaimana adanya. Tetap harus diperjuangkan….
“HIDUP ADALAH PERJUANGAN” Itu yang ingin saya jadikan bahan untuk renungan akhir tahun 2013 ini. Mungkin Anda sudah tidak asing mendengar kalimat, “Start Dreaming, Start Action!“. Ya, mulailah bermimpi dan mulailah bertindak. Karena sering kali dari mimpi akan muncul tekad dalam bertindak. Dari mimpi kemudian menjadi goal-goal jangka pendek yang bukan lagi mimpi.
Lalu bertindaklah, Perjuangkan!!

Lagi pula, banyak hal-hal hebat yang kita lihat dan rasakan saat ini justru dimulai dari ide orang-orang hebat di masa lalu yang dipandang sebagai hal yang mustahil pada masanya. Kalau manusia tidak bermimpi untuk ingin terbang seperti burung, mungkin Wright Bersaudara tidak akan menemukan ‘kontrol tiga sumbu’ pada kendali pesawat yang digunakan oleh semua pesawat terbang saat ini.

Exodus manusia ke planet lain yang menyerupai Bumi sekarang mungkin masih terdengar omong kosong. Namun siapa tahu di masa depan hal ini menjadi lumrah seperti halnya kita sekarang berpergian dengan pesawat terbang. Siapa tahu? Kita hidup di zaman yang begitu cepat berubah.

Banyak orang memiliki mimpi-mimpi besar. Namun hanya sedikit yang benar-benar berhasil mewujudkannya. Nah, menurut saya di sanalah peranan tindakan (action).

Mimpi tetap hanya menjadi mimpi bila kita tidak melakukan apa-apa.
Mimpi tidak akan menjadi kenyataan bila kita telah berhenti sebelum mencapai puncak.

Mark Joyner dalam bukunya simple•ology menyebutkan tentang “Hukum Garis Lurus“. Yaitu jalan terpendek antara dua titik adalah garis lurus.

Secara naluriah kita tahu pernyataan ini benar, tetapi tindakan kita biasanya merupakan garis yang sangat melengkung, atau garis lurus dengan arah yang salah.
Dengan memusatkan pikiran hanya pada tindakan sederhana yang efektif untuk mencapai hasil yang kita inginkan, kita akan berhasil dengan usaha sekecil-kecilnya.

Itulah simple•ology (meski menurut saya di bab-bab berikutnya Mark Joyner memaparkan simple•ology dengan cara yang tidak sederhana). :mrgreen:

“SELAMAT BERJUANG, LAKUKAN TINDAKAN NYATA”
dengan segala kerendahan hati dan rasa suka cita ijin kami (FIKRI SENADA M, ST dan KELUARGA) mengucapkan selamat Tahun Baru 2014

Mari kita bergandengan tangan, satukan tekad dan arahkan anak panah satu tujuan, melakukan perubahan di tahun 2014, 2104 adalah tahun PERUBAHAN!!

FIKRI SENADA ; Karena Perbedaan Itu Kami Terlihat Istimewa

on Senin, 28 Oktober 2013


FIKRI SENADA ; dari yakinku teguh


FIKRI SENADA, sesenai, fokus, dan teruslah bergerak


FIKRI SENADA, dalam do'a


SUMPAH PEMUDA Grup Jemau Kitau


Mainan "SENAPAN" Jak Pelepah Pisang Ala JEMAU KITAU

on Senin, 23 September 2013

Main Sederhana ala anak Desa Jemau Kitau

Saudaraku adiak sanakku sekalian... Anak-anak merupakan titipan yang berharga bagi kemuliaan DUSUN LAMAN dimasa mendatang.  Pendidikan bagi anak-anak sangat diperlukan untuk membentuk kepribadian kuat dan dinamis.
Permainan adalah salah satu media pendidikan untuk membentuk karakter anak-anak kitau di daerah. Dulu saat kitau masiah keciak, kitau diajarkan luak apau bermain selaku anak-anak dengan alat permainan sederhana tapi punya inspirasi ilmu kedaerahan yang luar biasa besar makna yang terkandung didalamnya, kita main perang-perangan dengan senjata perang yang kita buat sendiri dan kita pun kemudian mewujudkannya dalam bentuk pembuatan mainan senapan dari PELEPAH DAUN PISANG.

Nah adiak sanakku sekalian, tentunya masih ingat luak manau caranya membuat mainan senapan dari pelepah daun pisang tersebut. Mari kita simak!

Pertama yang kita lakukan adalah menyiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan, yaitu 2 buah pelepah pisang ukuran kecil berdiameter 1,5 cm yang telah dibersihkan daunnya dipotong kedua ujungnya sepanjang kira-kira 90 cm, satu buah pelepah pisang ukuran besar berdiameter 2,5 cm sepanjang 50 cm, Sediakan juga lidi bambu atau lidi kelapa sepanjang 10 cm secukupnya dan pisau untuk memotong.


Selanjutnya kita menggarap  dahulu pelepah pisang  ukuran besar. Caranya buat lubang pada bagian yang ditentukan (lihat gambar). Jarak antar kedua lubang yang dibuat  adalah 10 cm.





Pembuatan mainan dapat dilanjutkan dengan cara memasukkan pelepah pisang berukuran kecil kedalam lubang yang telah dibuat sehingga bentuknya terlihat seperti pada gambar.Pada kedua ujung pelepah pisang ukuran kecil yang lebih panjang dilipat kedepan pada pelepah pisang  yang lebih besar.(Lihat gambar). Jangan lupa senapannya diikat dengan lidi bambu pada setiap bagian yang memungkinkan agar kuat dan tidak mudah lepas.



Hmmm,......... akhirnya jadilah mainan senapan dari pelepah daun pisang yang cantik...
Dan jadilah sebuah senjata mainan ala anak dusun kitau. Para anak-anak kitau akan lebih aman bermain dengan sejata mainan ini, selain mengasah imaginasi dan keartifitas sang anak permainan ini juga mampu memancing emosi intelegen si anak untuk rasa ingin tahu dan inovasi mereka..

"MAJUNYA SEBUAH DAERAH SAATNYA AKAN TERUKUR SEJAUH MANA ANAK-ANAK DAERAH ITU BERUCAP : "Kami Bangga Jadi Anak Jemau Kitau Bengkulu Selatan"SALAM JEMAU KITAU....

Selamat Mencoba adiak sanakku sekalian....!!



GJK dan FILSAFAT SANTAN KELAPA

on Minggu, 25 Agustus 2013

"BADAI PASTI BERLALU"
kalau memang itu badai sanak....!!
Pernahkah kitau tahu, alam ini berkata untuk kitau GRUP JEMAU KITAU?
"KAPAN AKAN TIMBUL PELANGI...??, PELANGI AKAN TIMBUL DENGAN INDAH SETELAH TURUNNYA HUJAN"

Adiak sanakku,
Sahabatku,
Ading2ku...,
Andaikan kitau boleh mengilustrasikan "GJK" ini, mungkin perjalanan panjang kita semua dgn GJK akan seperti FILSAFAT SANTAN KELAPA..~

SANTAN KELAPA itu sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia,
SANTAN KELAPA itu sangat dibutuhkan oleh manusia,
SANTAN KELAPA itu banyak kegunaannya, bisa kita masak gulai kental, bisa kita buat cendol, bisa kita buat minyak makan, bisa kita buat segala mancam olahan yg sangat baik untuk kehidupan manusia...!

terbayang oleh kitau, alangkah alap GRUP JEMAU KITAU ini kalau pacak luak "SANTAN KELAPA" itu tadi. Pacak menebar manfaat dan pengaruh iluak pada sesamau dan dusun laman tercinta.

Adiak sanakku,
Sahabatku,
Ading2ku sekalian...!!
Untuk menjadi "SANTAN KELAPA" santan kelapa itu melewati perjalanan begitu panjang, tidak semerta-merta dia langsung jadi "SANTAN KELAPA", ada perjalanan panjang yg ia harus jalani, ada banyak cobaan yg harus ia hadapi, ada banyak rintangan yg ia temui, banyak gangguan dan ancaman yg ia harus jumpai...!!

Pernahkah terbayang oleh kita, apa saja yang harus dilewati oleh "SI SANTAN KELAPA" itu tadi....??

Untuk menjadi "SANTAN KELAPA" dia bermula dari buah kelapa, buah kelapa bermula dari pohon kelapa dan dari mana pula pohon kelapa itu datang??
Dari SEBUAH KELAPA TUA, ia harus kita lukai menggunakan PISAU BESAR bagian muncungnya agar bisa cepat tumbuh bakal tunasnya;
BUAH KELAPA TUA itu tadi harus kita biarkan, mungkin kita gantung, kita biarkan dia kena panas, terkena hujan, siang dan malam hingga tumbuh tunas kelapa tersebut. Entah berapa lama KELAPA TUA itu harus kita siksa, siang dan malam tidak kenal lelah, akhirnya dia pun memunculkan TUNAS KELAPA;
TUNAS KELAPA kita tunggu hingga agak besar, dan kita siapkan lobang untuk segera kita tanam, si kelapa tua yg telah tumbuh bertunas agak besarpun kita tanamkan dalam tanah, kembali kita menyiksa dia agar dia cepat tumbuh tinggi dgn harapan cepat berbuah. Entah berapa lama tunas kelapa harus berjuang antara hidup dan mati, melawan kerasnya takdir untuk tumbuh besar menajadi pohon kelapa yg produktif dan mengahsilkan buah untuk manusia.

Adiak sanakku,
Sahabatku,
Ading2ku semuanya...!!
Perjalanan "SANTAN KELAPA" tidak terhenti disitu saja, masih ada perjalanan yg ia harus tempuh. Setelah pohon kelapa besar dan menghasilkan buah yang lebat, setelah bertahun-tahun pohon kelapa menjalani hidup yang penuh tantangan, hujan badai, kering panas, siang dan malam ia lewati untuk tumbuh berkembang dgn baik.
Akhirnya pohon kelapa memunculkan buah, buah pelan-pelan menjadi semakin besar, pohon kelapa yg menjulang tinggi harus tertiup angin kencang, tapi dia tetap kokoh berdiri menerima terpaan angin kencang itu, tidak kenal kompromi kapan angin kencang mau datang.
Setelah buah kelapa menjadi tua, kelihatan buah kelapa semakin berubah warna, dari warna cerah, hijau dan kuning, ia pun berubah warna jadi coklat tua, menunjukan buah kelapa sudah siap dipanen oleh manusia.

Untuk mengambil kelapa tua, kita manusia melakukan hal yg paling menyakitkan buat pohon kelapa, yait kita buat abak tangga di pohon kelapa dgn jalan melukai pohon kelapa supaya kita manusia bisa naik ke atas pohon itu. Tidak terhitung oleh kita, berapa banyak luka di pohon kelapa yg kita KAMPAK DENGAN PISAU BESAR YANG TAJAM, dan sesampai di atas kita dengan tega memotong tandan buah, kita tidak pernah sedih BUAH KELAPA jatuh dari ketinggian yg begitu tinggi, tak terbayangkan betapa sakit buah kelapa yg kita jatuhkan, tapi buah kelapa tetap dengan sabar menerima siksaan itu bahkan dia tidak pernah menyesali kenapa dia tercipta harus menjadi buah kelapa.

Adiak sanakk,
Sahabatku,
dan Ading2ku yang budiman...!!
Sudah begitu panjang perjalanan mereka, tapi belum sampai disini juga. Perjalanan "SI SANTAN KELAPA" belum berakhir, dia harus kembali menerima cobaan dan rintangan yg menyakitkan, untuk sebuah nilai akhir, yaitu menjadi santan kelapa yg dibutuhkan banyak manusia.
BUAH KELAPA TUA yang sudah jatuh, satu persatu kita kuliti... kita pisahkan antara sabut keras dan sabut halus, mereka begitu kesakitan jika kita ibaratkan manusia yg kita kuliti, menggunakan kampak tajam, pisau tajam, satu persatu mereka kita sakiti, pernahkan mereka mengeluh..?? Jawabannya TIDAK!!
Setelah nampak tempurung bulat, buah kelapa itu harus kita belah lagi menggunakan pisau besar, lalu terbelah jadi dua bagian, airnya dengan sedap KITA MINUM atau kita jadikan Bahan NATA DE COCO.
Kelapa yg sudah terbelah dua, kita hadapkan dengan KEKURAN KELAPA atau PARUTAN KELAPA, parutan kelapa sangatlah tajam, bahkan di jaman sekarang kita menggunakan MESIN PARUT KELAPA, semua alat itu sangat menyiksa sang kelapa, mereka teriris, mereka kita cincang halus, TAK TERBAYANG OLEH KITA betapa pedih, perih, dan nyilu disaat mereka harus kita parut dengan alat yg begitu tajam.
Pernahkan mereka menangis??
Pernahkan Mereka Mengeluh??
Pernahkan mereka menyesal menjadi kelapa?? jawabannya TIDAK!

Begitu mereka sudah halus, mereka kita siram dengan air, kita peras sekuat tenaga, kita pres mereka dengan mesin pengepres santan, hingga mereka mengeluarkan yang namanya "SANTAN KELAPA" berkali-kali kita ulangi, hingga mereka tidak berdaya lagi untuk kita peras mengambil SARI PATIH SANTAN nya, sakit memang sakit jika kita bayangkan kalau kita menjadi kelapa yg harus diperas untuk diambil santannya.
Munculah "SI SANTAN KELAPA" yang sangat bermanfaat dan berguna bagi kita mansuia. TAPI apakah sampai disini perjalanan mereka untuk memberikan manfaat enak kepada kita? Jawabannya TIDAK!

"SANTAN KELAPA" harus kita masukan ke dalam kuali panas, mereka kita rebus, seolah-olah mereka sudah MASUK KE DALAM TUNGKU NERAKA, sambil kita aduk-aduk "SANTAN KELAPA" kepansan dan hingga mendidih lebih dari 100 derajat, hingga santan memisahkan diri antara sari patih dan air, baru lah santan menjadi kuah gulai yg kental dan sangat nikmat disantap oleh manusia...!!

Adiak sanakku,
Sahabatku,
dan Ading2ku yang baik hati...!!
Begitulah perjalan panjang SI SANTAN KELAPA, untuk menebar manfaat dan pengaruh pada manusia, ternyata dari cerita perjalanan panjang "SANTAN KELAPA" tidaklah mudah jika kita mau menjadi manusia yg bermanfaat bagi manusia lainnya, tidaklah sedikit rintangan/gangguan/halangan dan bahkan ancaman bagi kita yang mau menjadi manusia yg berguna bagi sesama, berguna bagi keluarga, berguna bagi tetangga/orang sekitar kita, dan berguna bagi daerah serta bangsa ini.
Nah...jadi jangan kita takut, jika kita ber-GJK akan mendapatkan hinaan, cercahan, cemoohan, bahkan fitnah yang menjurus kpd pengerusakan NAMA BAIK, pengerusakan MENTAL, bahkan pembunuhan karakter pribadi yang mungkin ada yg ingin melenyapkan kita dari muka bumi ini. TAPI kita harus tetap kuat, tegar, sabar, sedih itu tdk masalah, asal kita bisa sampai pada titik akhir finish perjuangan ini. Yaitu "MENJADI MANUSIA YANG BERMANFAAT dan BERPENGARUH TERHADAP MANUSIA LAINNYA"

GRUP JEMAU KITAU, adalah milik kita semua yg mencintainya tanpa terkecuali, semoga GJK akan abadi di hati kita semua, dan saatnya nanti kita akan berhenti karena akhir khayat kita hidup di dunia milik ALLAH SWT ini.

Salam Kompak GJK SATU... semua asa tertuju untukmu...!! BISMILLAH...
(by. Fikri Senada M)
 

Dirgahayu RI ke-68

on Minggu, 18 Agustus 2013

Kebangkitan Bukanlah Pilihan,
Kebangkitan Adalah Keharusan,
BERDIRI, BERSATU, BANGUN INDONESIAKU...!

"DIRGAHAYU NEGERIKU, JAYALAH BANGSAKU"


catatan kecilku : 'KETIKA PERANTAU PULANG'

on Jumat, 02 Agustus 2013

catatan kecilku,
"KETIKA PERANTAU PULANG"

Sebentar lagi arus mudik tiba. Hiruk-pikuk di jalan raya akan menghiasi media. Masyarakat bergembira menyambut Idul Fitri. Sudah jadi tradisi, tiap Lebaran, perantau pasti mudik. Tidak terkecuali di Provinsi Bengkulu terkhusus Bengkulu Selatan, kalau di Sumatera Barat mereka menyebutnya "PULANG BASAMO" tapi kalau boleh kami di Bumi Sekundang ingin menyebutnya "BALIAK BETUNGGAL". dan bagi kami mudik menjadi ritual tersendiri mengikuti hari yang suci.

Di Sumatera Barat Perantau "PULANG BASAMO" merupakan modal bagi pembangunan nagari, dan sudah mulai dilirik dan dimanfaatkan oleh pemerintah daerah disana.

Bagi kami para perantau seharusnya Potensi itu harus dimanfaatkan. Selama ini, tak terbilang kontribusi yang diberikan perantau terhadap kampung halaman. Entah itu berupa aliran dana bagi pembangunan, maupun pemberdayaan ekonomi.

Namun, selama ini perantau tersebut bergerak secara individual. Mereka yang mapan di perantauan, lalu mengirim uang ke kampung. Bahkan, berkirim dana untuk membayar zakat. Harusnya, pemerintah daerah menggarap perantau secara keseluruhan dan dijadikan sebagai bagian dari pembangunan daerah. Perantau merupakan potensi besar untuk penanggulangan kemiskinan.

Kita berharap, perantau memang serius MEMBANGUN KAMPUNG HALAMAN dan SAYANGI TANAH KELAHIRAN. Bukan sekadar bagi-bagi uang yang diharapkan. Tapi, bagaimana potensi modal yang demikian besar, dipakai untuk membuat lapangan pekerjaan atau industri kreatif yang bisa menampung pengangguran. Inilah yang terlupakan selama ini...

Bagi-bagi uang tak ada salahnya. Berbagi juga merupakan keharusan. Namun, jika hanya sekadar berbagi rezeki sekali setahun, jelas tak akan terasa dampak ekonominya dalam jangka panjang.
Solusi kongkrit yang bisa ditempuh, bila ada suatu kaum yang berhasil di perantauan, maka dia bisa memberdayakan banyak orang di kampung halaman dengan pemberian modal kerja atau pemberdayaan kelompok pemuda usia produktif.

Pemerintah daerah mestinya menjadi fasilitator. Inventarisir perantau yang punya kemampuan lebih, tawarkan kepada mereka peluang yang bisa bermanfaat bagi banyak orang. Jadi, perantau seriuslah berbuat sesuatu untuk kampung halaman dusun laman tercinta.
Kita tak menginginkan perantau mudik, lalu mencari-cari kesalahan di kampung halaman. Kita juga tak ingin perantau yang sekadar bergaya dengan pamer keberhasilan. Masyarakat kini memerlukan perantau yang berbuat nyata. Berbuat untuk kepentingan jangka panjang yang hasilnya dipetik banyak orang.
"BERBUAT UNTUK SESAMA dan SAYANGI TANAH KELAHIRAN"

Wahai Adiak Sanakku Para Perantau, SELAMAT DATANG DI TANAH KELAHIRAN..!! Banyak persoalan di Provinsi Bengkulu terutama Bumi Sekundang yang perlu dituntaskan.
Satu hal yang penting, perantau perlu memberikan keyakinan kepada masyarakat di kampung halaman, betapa pentingnya kepercayaan dan perlu kebersamaan dalam membangun Dusun Laman Tercinta..!!
"SALAM KOMPAK, SATU TUJUAN" menuju dusun laman BERCAHAYA..!!

(by. FIKRI SENADA M)
 

MUNGKIN KAMI POHON

on Kamis, 25 Juli 2013

...insyaAllah kami semakin yakin dan kuat,

MUNGKIN KAMI POHON,
maka kami sadar pohon itu akan sering digunjang angin kencang;
kami sadar akan digoyang oleh terpaan badai sekalipun;
batang yang merupakan badan bagi kami sering terluka dikampak dan dicabik-cabik;
daun yang merupakan alam pikiran kami berguguran mengikuti musim;

dan bahkan ketika pohon masih kecil pernah mau dicabut oleh mereka, TAPI dengan keyakinan penuh :

"DENGAN KESAKITAN INI,
KAMI SADAR BAHWA KAMI BANYAK KEKURANGAN
DENGAN KEKURANGAN INI,
KAMI SADAR ARTI SEBUAH KEKUATAN
DENGAN KEKUATAN INI,
maka KAMI AKAN TERUS MELANGKAH....!"

POHON ITU SEMAKIN KUAT AKARNYA MENANCAP DIBUMI... dan SEMAKIN KOKOH POHONNYA TERGAK BERDIRI BERSAMA RINDANGNYA DAUN NAN HIJAU.... dari yakin ku teguh akan menghasilkan bunga dan menjadi buah YANG AKAN KAMI PERSEMBAHKAN UTUH UNTUKMU..!
"...I will dedicate to the land of my birth"

(by. FIKRI SENADA)

"SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA 1434 H"

on Sabtu, 06 Juli 2013

Pulau Pandan Jauh Di Tengah //
Elok Dipandang Taman Hiasan //
Harum Ramdhan Tercium Sudah //
Salah dan Khilaf Mohon Dimaafkan....!!

"KAYU JATI TEGAK BERDIRI, BERSIHKAN HATI SUCIKAN DIRI"

Bunga Terangkai Terikat Tali //
Lama Dipandang Indah Rupanya //
Walau Ramadhan Masih Beberapa Hari //
Ijinkan Maaf Kepada Adiak Sanak Semuanya....!!

"MOHON MAAF LAHIR dan BATHIN" selamat menjalankan ibadah Puasa Ramadhan 1434 H

wassalam,
(FIKRI SENADA M dan Keluarga)
 

Dhea Fatimah Azzahra Fikri

on Sabtu, 29 Juni 2013


Dhea Fatimah Azzahra Fikri, ANAK JEMAU KITAU


DHEA FATIMAH AZZAHRA FIKRI, aku merantau mengikuti jejak ayah

Aku adalah anak perempuan satu2nya dari ayah bernama FIKRI SENADA M, ST. Ayah ku asli berdarah Bumi Bengkulu Selatan, kini kami merantau di Kota Medan Sumut, ayah bekerja di Pertamina Aceh dan ayah selalu mengajarkan kepadaku bagaimana mencintai sesama, mencintai keluarga besar, mencintai kampung halaman "BERBUAT UNTUK SESAMA dan SAYANGI TANAH KELAHIRAN"


Pintaku dan Harapanku KepadaMU YA ALLAH

on Senin, 03 Juni 2013

Ya Allah, maafkan aku bila aku marah saat impianku hilang dari pandanganku,
Ya Allah, maafkan aku bila aku berputus asa saat harapanku, hilang dari perjalananku
Ya Allah, maafkan aku bila aku sering mengeluh pada Mu…

Ya Allah yang Maha Cinta
Aku mohon Engkau membuka gerbang keberanian dalam Jiwaku,
agar tegar kulalui jalan kehidupan ini, agar gagah kuhadapi yang selama ini kutakuti
Ya Allah, yang Maha Perkasa
Mudahkanlah bagiku untuk sepenuhnya ikhlas,
dalam mengerjakan yang harus ku kerjakan sekarang,
agar aku lebih siap untuk pekerjaan – pekerjaan besar, di masa depanku yang cemerlang.
Ya Allah, yang Maha Penyayang,
jadikan aku sebagai manusia yang membahagiakan sesamaku,
agar aku menjadi jiwa yang Kau banggakan

Aamiin

MENDENGARKAN KELUHAN ADIAK SANAK

on Rabu, 24 April 2013

"MENDENGARKAN KELUHAN ADIAK SANAK" saat Grup Jemau Kitau melaksanakan Bakti Sosial Pengobatan Hewan Ternak Massal Secara Gratis, kita banyak mendengar keluh kesan dan derita adiak sanak di dusun2 pinggiran Bumi Bengkulu Selatan, alhamdulillah kehadiran GJK ditengah2 adiak sanak mampu mengobati derita para petani ternak, akhirnya kita bisa melihat pertenak tersenyum...!!


TANTANGAN MENJADI PEMIMPIN YANG BAIK


Tantangan dari kepemimpinan oleh seorang pemimpin adalah :
menjadi kuat, tetapi tidak kasar;
bertindak baik, tetapi tidak menjadi lemah;
berani, tetapi tidak kalap;
penuh pertimbangan, tetapi tidak malas;
rendah hati, tetapi tidak rendah diri;
bangga, tetapi tidak sombong;
memiliki humor, tetapi tidak menghina....

Kalau dipikir-pikir susah juga ya untuk memanggul jabatan sebagai seorang pemimpin itu. Bagaimana mau jadi pemimpin yang baik seandainya memimpin diri sendiri saja belum mampu, masih serakah, masih ingin kenyang sendiri, masih punya nafsu sahwat yang tidak terkendali, tidak bisa menahan nafsu serakah jabatan dari pihak keluarganya sendiri dan masih memiliki dendam pada yang mengkritik, dan lain-lain...

Takut ujung-ujungnya jadi begini : Konsekuensi memangku jabatan itu mahal, karena ia akan menghilangkan keceriaan wajah, menguras kesehatan dan menghilangkan ketenangan.

Hanya sedikit orang yang behasil memangku jabatan yang harus dibayarnya dengan mahal setiap hari dengan keringat, darah, kehormatan, ketenangan, kemuliaan dan harga dirinya....

SALAM KOMPAK GJK SATU...!!

DIRGAHAYU NARPATY SUDIRMAN "Manunggal Dalam Satya & Bakti"

on Kamis, 21 Maret 2013

Bismillah...
Dengan Rasa Ketulusan Yang Mendalam, Kami Sekeluarga Mengucapkan :

"DIRGAHAYU PASUKAN NARPATY SUDIRMAN KE-29"
Gerakan Pramuka Gugus Depan SMP N 1 Bengkulu Selatan

...sebagai salah satu anggota pasukan inti Narpaty Sudirman kala itu, kami menaruh rasa RINDU dan CINTA pada wadah dimana kami dulu dibina dan ditempa oleh pemina serta pelatih perkasa, PASUKAN BIRU DARI SELATAN adalah julukan kami, tak akan kembali balik kanan kalau bukan kami yg jadi pemenangnya!!

"SATYAKU KUDARMAKAN, DARMAKU KUBAKTIKAN"
Kenang Kenanglah kami.... dalam sebuah kerja nyata "MANUNGGAL DALAM SATYA dan BAKTI"
 

HUT NARPATY SUDIRMAN KE-29

Dalam Rangka HUT PRAMUKA SMP Negeri 1 BENGKULU SELATAN ke-29, akan digelar kegiatan Lomba SUSUR KOTA dan HALANG RINTANG PRAMUKA PENGGALANG se-PROVINSI BENGKULU. Pada tanggal 23-24 Maret 2013, bertempat di SMP 1 Bkl Selatan.

memperebutkan PIALA BERGILIR dan PIALA TETAP persembahan FIKRI SENADA M,ST (alumni NS SMP 1 BS)

"Maju Dengan Semangat, Teguh Dengan Kerja Nyata"

GRUP JEMAU KITAU hadir secara nyata di Bumi Bengkulu Selatan

on Sabtu, 02 Februari 2013

GRUP JEMAU KITAU, sebuah grup berkumpulnya Jemau Bengkulu Selatan dan sekitarnya, baik yang merantau dan yang ada di dalam Kabupaten itu sendiri. Mereka bertunggal dan bersama-sama membangun tali persaudaraan di tengah-tengah dusun laman.








GRUP JEMAU KITAU, yang dimulai dari jejaring sosial FaceeBook kini telah hadir secara nyata di Bumi Bengkulu Selatan, dengan jumlah anggota sudah mencapai 2.500 orang, semua yang terlibat adalah Jemau Bengkulu Selatan yanga ada di seluruh dunia.

GRUP JEMAU KITAU yang biasa disingkat GJK, mereka telah banyak melakukan kegiatan-kegiatan positif di dunia nyata terutama di Bumi Bengkulu Selatan, baru-baru ini GJK melaksanakan PENGOBATAN MASAL HEWAN TERNAK secara gratis di Desa Banding Agung Kecamatan Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan - Bengkulu.

GRUP JEMAU KITAU (GJK) telah hadir dan diterima di hati masyarakat Bumi Bengkulu Selatan. Harapan GJK bahwa Grup ini semakin besar dan semakin banyak melakukan kegiatan-kegiatan sosial di tengah-tengah masyarakat Bengkulu Selatan serta GJK semakin diterima di hati masyarakat Bumi Bengkulu Selatan.


Saat melaksanakan bakti sosial pengobatan hewan terak gratis, kepala desa dan warga sangat antusias menerima kegiatan GJK yang sangat membantu masyarakat terutama warga yang memiliki ternak. Kepala Desa Banding Agung Kecamatan Seginim dan seluruh masyarakat Desa Banding Agung sangat berterimakasih atas kegiatan ini, dan mereka berharap GJK tidak bosan-bosan melaksanakan kegiatan semacam ini.

PENGOBATAN MASAL HEWAN TERNAK GRATIS DI BENGKULU SELATAN

GRUP JEMAU KITAU MELAKUKAN PENGOBATAN MASAL HEWAN TERNAK SECARA GRATIS

Pengobatan Gatis Hewan Ternak ini dilaksanakan di Desa Banding Agung Kecatan Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan, kegiatan ini atas kerjasama saudara FIKRI SENADA M, ST bersama GRUP JEMAU KITAU dan PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA (PDHI) Provinsi Bengkulu.

Grup Jemau Kitau Mengambil Tema Kegiatan "MEMBUAT PETANI TERNAK MENJADI TERSENYUM" kegiatan ini akan dilakukan oleh GJK secara berkesinambungan di seluruh Desa-desa di Bumi Bengkulu Selatan, sbagai wujud peduli sesama dan sayangi tanah kelahiran, ungkap FIKRI SENADA M. ST selaku pendiri GRUP JEMAU KITAU

Desa Banding Agung Seginim Bengkulu Selatan "BUTUH JALAN DESA"

....adiak sanak kami di dusun Banding Agung Seginim,
"TIDAK AKAN PERNAH KAMI MENETES AIR MATA" tidak akan pernah kami meneteskan air mata kami di depan adiak sanak sekalian, walau denyut nadi hati kami INGIN SEKALI MENETESKAN AIR MATA, melihat kondisi ril dusun ini...

....adiak sanak kami di dusun Banding Agung Seginim,
"TIDAK MUNGKIN KAMI JUGA IKUT BERKELUH KESAH" tidak mungkin kami ikut larut berkeluh kesah, melihat dan mendengar keluh kesah adiak sanak, kondisi nyata ini sungguh mengiris hati kami, kami sadar bhw kami harus ikut terlibat untuk kita BANGKIT BERSAMA-SAMA KELUAR DARI KETERPURUKAN ini...

....adiak sanak yg kami sayangi, ijinkan kami kembali pulang dulu, kami akan kembali datang, BUKAN UNTUK IKUT MENANGIS dan BUKAN PULA KEMBALI MAU MENDENGAR KELUH KESAHMU, tapi insyaAllah GJK akan kembali dgn harapan baru, wajah baru, dan impian baru kitau semua....!!

saling mendo'a kan itu penting, saling mengingatkan itu apalagi, dan kitau bergandengan satu tujuan, melangkah bersama MEMBAWAH misi perubahan ke arah yg lebih baik dan manusiawi...

Salam Kompak GJK SATU...!! (Semua Asa Tertuju Untukmu)

Kondisi Ril Desa Banding Agung Seginim Bengkulu Selatan

"SAMBIL MENYELAM MINUM AIR" saat GRUP JEMAU KITAU bakti sosial PENGOBATAN MASAL HEWAN TERNAK GRATIS.
sungguh pengalaman yg luargh biasau, sambil bakti sosial bersama GJK, mendatangi kandang2 ternak milik adiak sanak "TERLIHAT KONDISI RIL" keadaan adiak sanak di dusun2 pinggiran Bengkulu Selatan ini, jalan menuju area pertanian, perikanan, perkebunan SANGAT JELEK, selain bekicak dan belumpur, sungguh sulit jika kendaraan angkutan mau masuk, jika sekedar mau mengangkut HASIL PANEN rakyat!!

Ya Allah, sentuhkan hati kecil kami, hanya sekedar utk dapat merenung atas KONDISI RIL ADIAK SANAK KAMI di dusun2 pinggiran ini, sepatu alap endiak ngapau tecebugh ke lumpur, tapi ijinkan hati kecil kami IKUT TECEBUGH ke dalam lumpur jalan ini, supaya kami mampu merasa jerit hati adiak sanak kami, supaya kami mampu merenung DUSUN LAMAN INI MERINDUKAN SENTUHAN TANGAN DINGIN GENERASI PEMIMPIN TERBAIKNYA...
Ya Allah.. Ijinkan kami "JIKA INI SAATNYA, KAMI INGIN BERBUAT UNTUK SESAMA dan MENYAYANGI TANAH KELAHIRAN KAMI" amin ya rabb...

salam kompak GJK SATU...!! (Semua Asa Tertuju Untukmu)
 

NUNDANG PADI

RITUAL NUNDANG PADI di desa Selali Kecamatan Pino Raya Kab. Bengkulu Selatan


Kabupaten Bengkulu Selatan memiliki sebuah ritual yang saat ini masih dijaga dengan baik oleh masyarakatnya, yakni : ritual menundang padi dan benih yang dilakukan masyarakat di daerah Selali Kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan. Sebab pada zaman dahulu Kabupaten Bengkulu Selatan merupakan salah satu lumbung padi di Provinsi Bengkulu, oleh karena itu sejak zaman dahulu masyarakat Bengkulu Selatan selalu berusaha agar hasil panen padi mereka melimpah. Dan Sebelum melakukan proses penanaman bibit, masyarakat Bengkulu Selatan selalu melaksanakan ritual menundang padi dan benih. Konon ceritanya ritual ini dibawa oleh Raja Pagaruyung yang berasal dari Tanah Minang dan pada ritual ini semua tarian tradisional Bengkulu Selatan ditampilkan.

1.1         Riwayat Singkat Raja Pagaruyung
Konon kabarnya Raja Pagaruyung adalah keturunan Sultan Hidayatullah Iskandar Zulkarnaen yang merupakan anak dari Sultan Hidayatullah.
Sultan Hidayatullah Iskandar Zulkarnaen adalah Sultan yang menaruh kayu keramat, dan kemudian dibagi menjadi tiga bagian :
1.    Sebagian diberikan kepada Sri Sultan Maharaja Alip yang mempunyai Kerajaan di dalam Ruhum.
2.      Sebagian diberikan kepada Sri Sultan Maharaja Jepang yang turun ke negeri Cina.
3.    Sebagian tinggal kepada Sri Sultan Maharaja yang turun kepada Tanah Pagaruyung  di dalam alam Minangkabau.
Anak Cucu yang tinggal di Minangkabu ada tiga orang yang dinobatkan sebagi Raja, yaitu:
1.    Seorang Raja Adat di Pulau Emas ditetapkan di Pagaruyung (Sumatera Barat) dengan gelar “Raja Mangkoto Alam”
2.  Seorang Raja di Tanah Ruhum, di sebelah kanan Pulau Emas dengan gelar “Raja Mengintar Alam”
3.    Seorang Raja di Tanah Siam, disebelah kiri Pulau Emas dengan Gelar “Raja Malinggang Alam”
Raja Mangkoto Alam merantau ke desa Selali Kecamatan Pino Raya Bengkulu Selatan dan beristerikan orang Selali sampai sekarang keturunannya masih banyak yang tinggal di desa Selali dan Sekitarnya, antara lain : Bakri yang merupakan penerus tahta Raja Mangkoto Alam, Arpun yang merupakan penerus tahtah Raja Limpar Alam, dan Wasilunmutminia yang merupakan penerus tahta Raja Lindung Sari. Sedangkan daerah-daerah pengembaraan Raja Pagaruyung semasa hidupnya adalah sebagai berikut:
Dari Minangkabau beliau merantau ke Sungai Hitam, kemudian kembali lagi ke Minangkabau selanjutnya ke sebelah Barat Jawa, ke Muko-muko, ke Rejang Bangkahulu, ke Ulu Pino (Napalan), ke Talo (Teluk Merampuyan), ke negeri Rawa Kikim (Semendo Barat), ke Banten, ke Ambon, ke Johor, ke Jawa, ke Bali, ke Palembang, ke Pasmah, ke Semendo, ke Tanah Anak Gumai (Pino), ke Tanjung Raya (Tungkal), ke Musi Empat Lawang, ke Teluk Indera Giri, ke Rawa Si Kelawi  (Lampung), ke Kuto Sembilan Laras (Palembang), ke Tanjung Sungai Ngeang (Sumatra Barat), kemudian mengahadap raja Muda lalu ke tanah Aceh dan kembali lagi ke Selali (Pino Raya) beristerikan orang Selali dan menetap di desa tersebut.

a)   Sejarah Timbulnya Ritual Menundang Padi dan Benih
Menurut Alkisah sejarah terjadinya upacara Adat Menundang Padi dan Benih berawal dari kisah Adam dan Hawa saat diturunkan ke dunia akibat melanggar larangan Allah.
Ketika tiba di alam dunia mereka tidak tahu harus berbuat apa untuk memenuhi tuntunan jasmani, baru terasa oleh Adam dan Siti Hawa setelah tiba di alam dunia. Oleh sebab itu Adam memohon kepada Allah. kemudian Allah menurunkan sebutir biji padi yang besar dan harus didundang dalam laut Senggiringan di Seribu Pintu Ngatus oleh Peruli (dewa) Sembilan.
Setelah didundang (dibersihkan/dikembangkan) timbulah 5 (lima) biji padi kecil-kecil yang oleh Peruli Sembilan diberi nama :
1.            Padi Saleah (aneh)
2.            Padi Saleah Kecil (harum baunya)
3.            Padi Serasai (padi kemang/bersih)
4.            Padi Cina (tidak kelihatan)
5.            Padi Pulut (ketan)
Dari kelima jenis padi inilah diperkirakan oleh Peruli Sembilan sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup Adam dan Hawa beserta keturunannya.
Oleh karena itu Puyang yang datang dari Minangkabau merasakan bahwa padi adalah sangat penting dan tinggi nilainya dalam kehidupan manusia. Untuk menghormati dan menghargai padi diperintahkan kepada segenap anak cucunya untuk melakukan kegiatan menundang padi dan benih. Acara menundang padi dilaksanakan selama 9 (sembilan) tahun sekali, kemudian dilanjutkan dengan ritual adat “basuah benih” sebanyak 3 (tiga) kali dalam kurung waktu sembilan tahun, lalu dilanjutkan lagi dengan upacara menundang padi. 
b)   Peserta Ritual Adat Menundang Padi dan Benih
1.    Pelaksanaan menundang padi sebanyak 8 (delapan orang), terdiri dari empat bujang dan 4 gadis.
2.  Peserta lainnya terdiri dari anak cucu Puyang Pagaruyung, Pemuka-pemuka Adat, Pemuka-pemuka Agama, Cendikiawan, dan masyarakat lainnya.

1.2.         Tujuan dilaksanakannya Menundang padi dan Benih
A.   Tujuan Khusus
1.   Mematuhi perintah nenek moyang yang secara turun temurun diwariskan kepada anak cucunya.
2.    Menjunjung tinggi akan manfaat padi demi kelangsungan hidup manusia.
3.    Mengingatkan kepada manusia agar selalu taat dan patuh terhadap Sang Pencipta.

B.    Tujuan Umum
1.  Menumbuhkan kegairahan masyarakat untuk melestarikan budaya dan nilai-nilai budaya daerah yang merupakan bagian dari kekayaan budaya daerah
2.    Memelihara dan mengembangkan kesenian daerah serta mengawasi dan menjaring masuknya unsur kesenian asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan dan kesenian daerah.
3. Memelihara, membina dan mengembangkan tradisi-tradisi yang positif untuk mendorong pembangunan.
4.  Mengenalkan dan menyebarluaskan serta mengangkat nilai-nilai budaya daerah kepada masyarakat sebagai objek wisata yang merupakan sumber pendapatan daerah.
5.   Sebagai wahana sosialisasi keberhasilan bidang pertanian dalam hal Panca Usaha Tani, dimana salah satu kegiatannya adalah pemilihan dan penentuan bibit unggul.
6.     Menggalakan pola kerja dalam bercocok tanam dengan membiasakan pemilihan bibit unggul.
1.3.         Rangkaian Ritual Kegiatan
Sebelum proses ini dimulai, akan ditampilkan dengan beberapa tarian yakni: tari Napah, dan tari Sekapur Sirih yang merupakan tari penyambutan tamu penting. Kegiatan Nundang padi akan diawali dengan para raja yang memimpin pada masa itu menduduki singgasana mereka dan dikawal oleh pengawal para raja.

Setelah raja duduk di singgasana, maka akan dilanjutkan dengan arak-arakan oleh masyarakat sambil membawa jambar dan benih padi untuk dibawa menuju ke balai masyarakat dan kemudian disatukan dengan induk padi.
Sebagai pertanda dimulainya proses ritual Nundang padi. Sebelum dinundang benih dan indung padi tersebut dibacakan doa-doa mantra oleh sang raja tertua dan setelah itu benih beserta induk padi dicampur.
Benih-benih padi yang telah dicampur akan dihitung sebelum masuk ke tempat dundangan dan terus diayun oleh anak-anak yang masih suci selama 3 hari 3 malam lamanya tanpa henti.
a.    Acara inti dalam ritual kegiatan Menundang Padi dan Benih
Ø  Pembukaan (Hari pertama)
1.    Menghitung padi yang akan dimasukan ke dalam kas
2.    Acara memasukan padi ke dalam kas
3.    Pemasangan Kelambu
4.    Bujang dan gadis sebanyak 8 (delapan) orang mengolah padi dalam kelambu dengan cupak (takaran), selama tiga malam dan setiap malam dihitung sebanyak 3 (tiga) kali, yakni : pada pukul 22:00 WIB, pada pukul 01:00 WIB dan pada pukul 03:00 WIB.
5.    Pada saat bujang dan gadis sedang mengolah/memilih padi, mereka diiringi dengan permainan atau kesenian adat, yakni :
a.      Pada malam pertama dihibur dengan tari Sekapur Sirih, tari Gegerit, tari Napah, Tari Pedang, Tari Lampu.
b.   Pada malam kedua dihibur dengan Seni Dendang Mutus Tari. Seni dendang merupakan simbol persatuan dan kesatuan, serta kegembiraan masyarakat.
c.      Pada malam ketiga atau malam terakhir dalam ritual nundang padi, akan diadakan acara besurah yang dilakukan oleh raja untuk menceritakan asal mula ritual nundang padi yang merupakan salah satu rangkaian dalam proses ritual nundang padi. Pada malam ini juga dibacakan surat berzanji (sarafal anam).
Setelah proses Nundangan selesai, benih dikeluarkan dari tempat penundangan (pencampuran) dan dihitung kembali jumlah benih-benih tersebut. Saat dihitung ternyata jumlah benih-benih tersebut bertambah berkali-kali lipat banyaknya.
Selanjutnya benih-benih tersebut dicampur dengan darah kerbau yang dimaksudkan sebagai penyatuan pekerja keras dan kekuatan alam sebagai sumber penghidupan masyarakat. Kemudian benih-benih tersebut dibagikan kepada masyarakat dan siap untuk ditanam.