ABU GOSOK dan KEIKHLASAN HATIMU MAK

on Minggu, 14 November 2010


...sore itu kami bermain bola di atas lahan kebun kelapa milik tetangga rumahku, hampir setiap sore kami bermain bola. Sore itu terdengar suara mak memanggil, beliau minta segera pulang karena hari sudah mau maghrib sedangkan aku belum juga mandi sore. Bukan karena harus dimandikan mak, akan tetapi ada hal penting yang harus dilakukan mak terhadap aku, yaitu MENGGOSOK GIGI ku dengan sesuatu yg tidak lazim atau tidak akan pernah ditemui saat ini...



ABU GOSOK SEBAGAI PENGGANTI SIKAT GIGI dan ODOL

bagi kami anak-anak pedesaan dipinggiran Bumi Bengkulu, saat itu untuk menggosok gigi harus menggunakan media ABU GOSOK. Abu gosok adalah sisa-sisa pembakaran kayu bakar di Tungku Masak didapur belakang rumah. Ilmu ini diajarkan turun temurun oleh nenek leluhur kami, bahwa memelihara gigi dan menjaga gigi agar tetap bersih dan putih itu perlu...

Ada juga sebagian masyarakat menggunakan abu sisa kulit padi/abu dedak untuk dijadikan media gosok gigi saat itu, dengan keyakinan penuh, kami yakin bahwa gigi kami semua putih dan bersih. Sehingga keyakinan itu membuat kami berterimaksih kepada mak kami yang saat itu dengan ikhlas menggosok gigi kami setiap kami mandi, baik pagi maupun sore hari....

Keikhlasan seorang mak, membuat sampai hari ini kami memiliki gigi yg kuat dan bersih sehingga sampai detik ini kami bisa tersenyum manis dgn deretan gigi kami yang kokoh dan kuat.. "MENEBAR SENYUM PENUH CINTA" dan senyum kami insyaAllah ikhlas buat semua....

senyum kami memang BUKAN "Manisnya Senyum Pepsodent" akan tetapi senyum kami senyum ikhlas kerja mak kami dengan abu gosoknya..."SENYUM MANIS ABU GOSOK"...!!



saat ini ketika tekhnology semakin canggih, kita semua meninggalkan tradisi abu gosok, kita berpindah ke bahan modern yaitu pasta gigi yang sangat praktis dan bahkan banyak rasa dan aromanya..., dan tulisan singkat kami bukan untuk memberikan saran agar kita harus kembali ke tradisi abu gosok, akan tetapi memaknai betapa mulianya arti kesehatan buat kita semua, dulu..disaat orang tua kita tdk menemukan tekhnology seperti saat ini, mereka para otang tua kita dengan gigih dan keyakinan penuh membuat atau menemukan media abu gosok untuk menjadikan kita sehat dari segi gigi anak2 yang kuat...

semoga semangat menemukan dan ikhlasnya mak kita untuk supaya kita sehat, dapat memberi inspirasi kita bahwa menyehatkan anak-anak kita itu wajib hukumnya...

semoga tulisan sederhana kami ini dapat memberi manfaat pada kita semua..!! wass

Kunjungan Obama ; OBAMA dan PANCASILA


KUNJUNGAN Presiden Obama ke Indonesia memberikan sesuatu yang berbeda untuk dipelajari oleh rakyat Indonesia terutama sekali para petinggi negara dan mahasiswa Indonesia. "Roh dari Pancasila itu mudah diresapi bagi orang-orang yang menghayatinya"



Begitu seorang Barack Hussein Obama, seorang nonmuslim dan seorang pemimpin negara adidaya. masih bisa mengenangkan tempat di mana ia pernah dibesarkan, di sekolahkan dan diajar tentang Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Masih teringat akan makanan dan budaya Indonesia.



Mengapa bangsa Indonesia yang bertumpah darah di Indonesia tidak mau mengatasi jiwa mereka sendiri. Bhineka tunggal ika, bukan hanya semboyan semata-mata, tapi ia mempunyai roh penyatuan seluruh bangsa Indonesia.



Mengapa kerakusan dan penindasan terus terjadi dari yang kuat kepada yang lemah, bencana alam yang terjadi sudah menunjukan kelemahan sesuatu bangsa, jangan terus arogan tamak dan haloba dengan dunia Indonesia sebuah negara yang kaya.



Berbagai hasil dari buminya jika diurus dengan baik, saya yakin takkan ada rakyat Indonesia yang tersisih dan miskin. Berpeganglah benar-benar pada Pancasila. Karena Pancasila mempunyai roh yang kuat untuk siapa saja yang pernah tinggal di Indonesia.



Jangan mentang-mentang mempunyai kuasa kalian boleh bikin apa saja. Tiada kuasa yang lebih berkuasa melainkan kuasa Allah Tuhan semesta alam.



Berhentilah daripada demontrasi takkan mendatangkan manfaat untuk Indonesia malah memburukan negara dan bangsa dari pandangan dunia.



Sadar diri sendiri wahai petinggi-petinggi negara, jangan sampai kalian harus disadarkan dengan demo-demo dari aktivis dan mahasiswa lantaran kekecewaan mereka.



Bangkitlah dari tidurmu, hilangkanlah mimpi-mimpimu kerakusan. Bantulah semua rakyatmu dengan memanfaatkan hasil dari galian negara, bukan terus memeras mereka..



Tanamkanlah semangat Pancasila sebagaimana Obama masih ingat BhinekaTunggal Ika dan Pancasila. (editor widodo)