GJK dan FILSAFAT SANTAN KELAPA

on Minggu, 25 Agustus 2013

"BADAI PASTI BERLALU"
kalau memang itu badai sanak....!!
Pernahkah kitau tahu, alam ini berkata untuk kitau GRUP JEMAU KITAU?
"KAPAN AKAN TIMBUL PELANGI...??, PELANGI AKAN TIMBUL DENGAN INDAH SETELAH TURUNNYA HUJAN"

Adiak sanakku,
Sahabatku,
Ading2ku...,
Andaikan kitau boleh mengilustrasikan "GJK" ini, mungkin perjalanan panjang kita semua dgn GJK akan seperti FILSAFAT SANTAN KELAPA..~

SANTAN KELAPA itu sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia,
SANTAN KELAPA itu sangat dibutuhkan oleh manusia,
SANTAN KELAPA itu banyak kegunaannya, bisa kita masak gulai kental, bisa kita buat cendol, bisa kita buat minyak makan, bisa kita buat segala mancam olahan yg sangat baik untuk kehidupan manusia...!

terbayang oleh kitau, alangkah alap GRUP JEMAU KITAU ini kalau pacak luak "SANTAN KELAPA" itu tadi. Pacak menebar manfaat dan pengaruh iluak pada sesamau dan dusun laman tercinta.

Adiak sanakku,
Sahabatku,
Ading2ku sekalian...!!
Untuk menjadi "SANTAN KELAPA" santan kelapa itu melewati perjalanan begitu panjang, tidak semerta-merta dia langsung jadi "SANTAN KELAPA", ada perjalanan panjang yg ia harus jalani, ada banyak cobaan yg harus ia hadapi, ada banyak rintangan yg ia temui, banyak gangguan dan ancaman yg ia harus jumpai...!!

Pernahkah terbayang oleh kita, apa saja yang harus dilewati oleh "SI SANTAN KELAPA" itu tadi....??

Untuk menjadi "SANTAN KELAPA" dia bermula dari buah kelapa, buah kelapa bermula dari pohon kelapa dan dari mana pula pohon kelapa itu datang??
Dari SEBUAH KELAPA TUA, ia harus kita lukai menggunakan PISAU BESAR bagian muncungnya agar bisa cepat tumbuh bakal tunasnya;
BUAH KELAPA TUA itu tadi harus kita biarkan, mungkin kita gantung, kita biarkan dia kena panas, terkena hujan, siang dan malam hingga tumbuh tunas kelapa tersebut. Entah berapa lama KELAPA TUA itu harus kita siksa, siang dan malam tidak kenal lelah, akhirnya dia pun memunculkan TUNAS KELAPA;
TUNAS KELAPA kita tunggu hingga agak besar, dan kita siapkan lobang untuk segera kita tanam, si kelapa tua yg telah tumbuh bertunas agak besarpun kita tanamkan dalam tanah, kembali kita menyiksa dia agar dia cepat tumbuh tinggi dgn harapan cepat berbuah. Entah berapa lama tunas kelapa harus berjuang antara hidup dan mati, melawan kerasnya takdir untuk tumbuh besar menajadi pohon kelapa yg produktif dan mengahsilkan buah untuk manusia.

Adiak sanakku,
Sahabatku,
Ading2ku semuanya...!!
Perjalanan "SANTAN KELAPA" tidak terhenti disitu saja, masih ada perjalanan yg ia harus tempuh. Setelah pohon kelapa besar dan menghasilkan buah yang lebat, setelah bertahun-tahun pohon kelapa menjalani hidup yang penuh tantangan, hujan badai, kering panas, siang dan malam ia lewati untuk tumbuh berkembang dgn baik.
Akhirnya pohon kelapa memunculkan buah, buah pelan-pelan menjadi semakin besar, pohon kelapa yg menjulang tinggi harus tertiup angin kencang, tapi dia tetap kokoh berdiri menerima terpaan angin kencang itu, tidak kenal kompromi kapan angin kencang mau datang.
Setelah buah kelapa menjadi tua, kelihatan buah kelapa semakin berubah warna, dari warna cerah, hijau dan kuning, ia pun berubah warna jadi coklat tua, menunjukan buah kelapa sudah siap dipanen oleh manusia.

Untuk mengambil kelapa tua, kita manusia melakukan hal yg paling menyakitkan buat pohon kelapa, yait kita buat abak tangga di pohon kelapa dgn jalan melukai pohon kelapa supaya kita manusia bisa naik ke atas pohon itu. Tidak terhitung oleh kita, berapa banyak luka di pohon kelapa yg kita KAMPAK DENGAN PISAU BESAR YANG TAJAM, dan sesampai di atas kita dengan tega memotong tandan buah, kita tidak pernah sedih BUAH KELAPA jatuh dari ketinggian yg begitu tinggi, tak terbayangkan betapa sakit buah kelapa yg kita jatuhkan, tapi buah kelapa tetap dengan sabar menerima siksaan itu bahkan dia tidak pernah menyesali kenapa dia tercipta harus menjadi buah kelapa.

Adiak sanakk,
Sahabatku,
dan Ading2ku yang budiman...!!
Sudah begitu panjang perjalanan mereka, tapi belum sampai disini juga. Perjalanan "SI SANTAN KELAPA" belum berakhir, dia harus kembali menerima cobaan dan rintangan yg menyakitkan, untuk sebuah nilai akhir, yaitu menjadi santan kelapa yg dibutuhkan banyak manusia.
BUAH KELAPA TUA yang sudah jatuh, satu persatu kita kuliti... kita pisahkan antara sabut keras dan sabut halus, mereka begitu kesakitan jika kita ibaratkan manusia yg kita kuliti, menggunakan kampak tajam, pisau tajam, satu persatu mereka kita sakiti, pernahkan mereka mengeluh..?? Jawabannya TIDAK!!
Setelah nampak tempurung bulat, buah kelapa itu harus kita belah lagi menggunakan pisau besar, lalu terbelah jadi dua bagian, airnya dengan sedap KITA MINUM atau kita jadikan Bahan NATA DE COCO.
Kelapa yg sudah terbelah dua, kita hadapkan dengan KEKURAN KELAPA atau PARUTAN KELAPA, parutan kelapa sangatlah tajam, bahkan di jaman sekarang kita menggunakan MESIN PARUT KELAPA, semua alat itu sangat menyiksa sang kelapa, mereka teriris, mereka kita cincang halus, TAK TERBAYANG OLEH KITA betapa pedih, perih, dan nyilu disaat mereka harus kita parut dengan alat yg begitu tajam.
Pernahkan mereka menangis??
Pernahkan Mereka Mengeluh??
Pernahkan mereka menyesal menjadi kelapa?? jawabannya TIDAK!

Begitu mereka sudah halus, mereka kita siram dengan air, kita peras sekuat tenaga, kita pres mereka dengan mesin pengepres santan, hingga mereka mengeluarkan yang namanya "SANTAN KELAPA" berkali-kali kita ulangi, hingga mereka tidak berdaya lagi untuk kita peras mengambil SARI PATIH SANTAN nya, sakit memang sakit jika kita bayangkan kalau kita menjadi kelapa yg harus diperas untuk diambil santannya.
Munculah "SI SANTAN KELAPA" yang sangat bermanfaat dan berguna bagi kita mansuia. TAPI apakah sampai disini perjalanan mereka untuk memberikan manfaat enak kepada kita? Jawabannya TIDAK!

"SANTAN KELAPA" harus kita masukan ke dalam kuali panas, mereka kita rebus, seolah-olah mereka sudah MASUK KE DALAM TUNGKU NERAKA, sambil kita aduk-aduk "SANTAN KELAPA" kepansan dan hingga mendidih lebih dari 100 derajat, hingga santan memisahkan diri antara sari patih dan air, baru lah santan menjadi kuah gulai yg kental dan sangat nikmat disantap oleh manusia...!!

Adiak sanakku,
Sahabatku,
dan Ading2ku yang baik hati...!!
Begitulah perjalan panjang SI SANTAN KELAPA, untuk menebar manfaat dan pengaruh pada manusia, ternyata dari cerita perjalanan panjang "SANTAN KELAPA" tidaklah mudah jika kita mau menjadi manusia yg bermanfaat bagi manusia lainnya, tidaklah sedikit rintangan/gangguan/halangan dan bahkan ancaman bagi kita yang mau menjadi manusia yg berguna bagi sesama, berguna bagi keluarga, berguna bagi tetangga/orang sekitar kita, dan berguna bagi daerah serta bangsa ini.
Nah...jadi jangan kita takut, jika kita ber-GJK akan mendapatkan hinaan, cercahan, cemoohan, bahkan fitnah yang menjurus kpd pengerusakan NAMA BAIK, pengerusakan MENTAL, bahkan pembunuhan karakter pribadi yang mungkin ada yg ingin melenyapkan kita dari muka bumi ini. TAPI kita harus tetap kuat, tegar, sabar, sedih itu tdk masalah, asal kita bisa sampai pada titik akhir finish perjuangan ini. Yaitu "MENJADI MANUSIA YANG BERMANFAAT dan BERPENGARUH TERHADAP MANUSIA LAINNYA"

GRUP JEMAU KITAU, adalah milik kita semua yg mencintainya tanpa terkecuali, semoga GJK akan abadi di hati kita semua, dan saatnya nanti kita akan berhenti karena akhir khayat kita hidup di dunia milik ALLAH SWT ini.

Salam Kompak GJK SATU... semua asa tertuju untukmu...!! BISMILLAH...
(by. Fikri Senada M)
 

Dirgahayu RI ke-68

on Minggu, 18 Agustus 2013

Kebangkitan Bukanlah Pilihan,
Kebangkitan Adalah Keharusan,
BERDIRI, BERSATU, BANGUN INDONESIAKU...!

"DIRGAHAYU NEGERIKU, JAYALAH BANGSAKU"


catatan kecilku : 'KETIKA PERANTAU PULANG'

on Jumat, 02 Agustus 2013

catatan kecilku,
"KETIKA PERANTAU PULANG"

Sebentar lagi arus mudik tiba. Hiruk-pikuk di jalan raya akan menghiasi media. Masyarakat bergembira menyambut Idul Fitri. Sudah jadi tradisi, tiap Lebaran, perantau pasti mudik. Tidak terkecuali di Provinsi Bengkulu terkhusus Bengkulu Selatan, kalau di Sumatera Barat mereka menyebutnya "PULANG BASAMO" tapi kalau boleh kami di Bumi Sekundang ingin menyebutnya "BALIAK BETUNGGAL". dan bagi kami mudik menjadi ritual tersendiri mengikuti hari yang suci.

Di Sumatera Barat Perantau "PULANG BASAMO" merupakan modal bagi pembangunan nagari, dan sudah mulai dilirik dan dimanfaatkan oleh pemerintah daerah disana.

Bagi kami para perantau seharusnya Potensi itu harus dimanfaatkan. Selama ini, tak terbilang kontribusi yang diberikan perantau terhadap kampung halaman. Entah itu berupa aliran dana bagi pembangunan, maupun pemberdayaan ekonomi.

Namun, selama ini perantau tersebut bergerak secara individual. Mereka yang mapan di perantauan, lalu mengirim uang ke kampung. Bahkan, berkirim dana untuk membayar zakat. Harusnya, pemerintah daerah menggarap perantau secara keseluruhan dan dijadikan sebagai bagian dari pembangunan daerah. Perantau merupakan potensi besar untuk penanggulangan kemiskinan.

Kita berharap, perantau memang serius MEMBANGUN KAMPUNG HALAMAN dan SAYANGI TANAH KELAHIRAN. Bukan sekadar bagi-bagi uang yang diharapkan. Tapi, bagaimana potensi modal yang demikian besar, dipakai untuk membuat lapangan pekerjaan atau industri kreatif yang bisa menampung pengangguran. Inilah yang terlupakan selama ini...

Bagi-bagi uang tak ada salahnya. Berbagi juga merupakan keharusan. Namun, jika hanya sekadar berbagi rezeki sekali setahun, jelas tak akan terasa dampak ekonominya dalam jangka panjang.
Solusi kongkrit yang bisa ditempuh, bila ada suatu kaum yang berhasil di perantauan, maka dia bisa memberdayakan banyak orang di kampung halaman dengan pemberian modal kerja atau pemberdayaan kelompok pemuda usia produktif.

Pemerintah daerah mestinya menjadi fasilitator. Inventarisir perantau yang punya kemampuan lebih, tawarkan kepada mereka peluang yang bisa bermanfaat bagi banyak orang. Jadi, perantau seriuslah berbuat sesuatu untuk kampung halaman dusun laman tercinta.
Kita tak menginginkan perantau mudik, lalu mencari-cari kesalahan di kampung halaman. Kita juga tak ingin perantau yang sekadar bergaya dengan pamer keberhasilan. Masyarakat kini memerlukan perantau yang berbuat nyata. Berbuat untuk kepentingan jangka panjang yang hasilnya dipetik banyak orang.
"BERBUAT UNTUK SESAMA dan SAYANGI TANAH KELAHIRAN"

Wahai Adiak Sanakku Para Perantau, SELAMAT DATANG DI TANAH KELAHIRAN..!! Banyak persoalan di Provinsi Bengkulu terutama Bumi Sekundang yang perlu dituntaskan.
Satu hal yang penting, perantau perlu memberikan keyakinan kepada masyarakat di kampung halaman, betapa pentingnya kepercayaan dan perlu kebersamaan dalam membangun Dusun Laman Tercinta..!!
"SALAM KOMPAK, SATU TUJUAN" menuju dusun laman BERCAHAYA..!!

(by. FIKRI SENADA M)