TUAK Bukan Minuman JEMAU KITAU

on Senin, 21 Mei 2012

....dengan niat yang baik, saya mencoba mengurai tentang TUAK. Minuman basi yang memabukan dan sudah banyak menyebar di Bumi Bengkulu Selatan, LAPO TUAK yang menjadi tempat favorit peminum tuak sudah menjamur dan mulai meresahkan masyarakat kita... TUAK dan KEYAKINAN KITA, bahwa minuman ini bukanlah minuman khas jemau kitau dan bukan pula minuman warisan jak di niniak puyang kitau... APA TUAK ITU...??? BAHAN BAKU : Air Nira (enau). PROSES PEMBUATAN : Air Nira ditampung dari sayatan manggar enau. Biasanya, wahana penampungan adalah bambu atau ember yang sudah dilengkapi dengan RAGI sebagai alat fermentasi. Masa penampungan selama 2 x 12 jam, dan setelah itu langsung bisa diminum. Semakin lama diminum maka semakin memabukan alias minuman basi. KELAS PEMINUM : Preman Jalanan, si Lae, uwak-uwak brengsek yang kedinginan, pengangguran, dan pemabuk yang kekurangan duit. RASA : Asam dan menyebar aroma basi yang kadang memualkan. CARA PENYAJIAN : Bah, gitu aja kok repot! Gampang saja. Tuang ke gelas apa pun, lalu tenggak sebanyak-banyaknya. Makin rakus, makin dahsyat. HARGA : Rp 20 ribu se ember (masih bisa tawar). EFEK MINUM : Kehilangan akal sehat sampai akhirnya nyungsep ke sembarang tempat (maklum mabuk). MOMEN DAN TEMPAT PENGHIDANGAN : Di tempat-tempat kombur, markas preman, warung-warung kelabu, atau dibawah pohon enau di kampung-kampung. Minuman ini paling sering disajikan di lapo tuak, warung kopi, dan "lapo ujung". PENDAMPING MINUMAN : Namanya TAMBUL, bisa berupa ikan mas bakar, kacang-kacangan, anjing dan babi panggang. Bisa juga yang lain-lain asal enak. Pokoknya hajar saja. ASAL PRODUK : Pulau Sumatera KEMASAN : Dituang di ember atau dirigen bekas minyak lampu. SEJARAH MINUMAN : Sejarah penemuannya tidak jelas. Di masyarakat Batak, kedudukan tuak pada awalnya sangat penting dan terhormat. Minuman ini hanya disajikan pada upacara-upacara adat. Para aristokrat Batak dan tetua adat meminumnya dalam ritual kepercayaan, serta pertemuan penting untuk memutuskan sesuatu. Tujuannya agar semua pihak yang melakukan kemufakatan dapat berbicara terus terang tanpa menutup-nutupi sesuatu yang menjadi masalah di kemudian hari. Tuak sangat membantu orang melepas rasa sungkan dan segan, sehingga mereka bisa bicara lebih lepas. Tapi kini tuak lebih banyak digunakan untuk kesenangan dan mabuk-mabukan saja. Mereka meminumnya di tempat-tempat yang jauh dari penting. Mereka teler untuk tujuan yang kacau, tidak jarang tuak dijadikan sebagai alat mereka sebelum melakukan tindakan kejahatan, misalnya melakukan perampokan, membuat onar dikeramaian, dan melakukan tindakan asusila "Mengganggu Anak Gadis Orang" TULISAN saya ini bukan untuk meyudutkan pihak tertentu, tapi hanya sekedar berbagi kepada adiak sanak soal TUAK dan LAPO TUAK yang sekarang ini sedang menjamur di daerah kita Bumi Bengkulu Selatan, jika kita melihat leboh dekat sangat banyak LAPO TUAK di sudut-sudut Kota Manna dan ini sudah meresahkan masyarakat kita. TUAK minuman yang tidak baik buat kesehatan dan perkebangan generasi muda kita, dan ini adalah tanggung jawab kita untuk saling mengingatkan betapa bahanya tuak bagi generasi muda dan kesehatan kita. SEMOGA TULISAN INI MEMBAWAH MANFAAT BAGI KITA SEMUA..!! (gerakan JEMAU KITAU berubah)

POTENSI BESAR WISATA BUMI BENGKULU

on Minggu, 20 Mei 2012

...antara harapan dan perjuangan yang tidak akan pernah berhenti "MENGUAK POTENSI BESAR WISATA BUMI BENGKULU" dengan akal sehat dan hati nurani... selaku anak bumi Bengkulu, kita ingin Bumi Bengkulu menjadi daerah wisata yg bermartabat dan terhormat, sebagaimana diteladani oleh Rasulullah dalam menjadikan Mekkah dan Madinah sebagai salah satu tempat wisata luar biasa di dunia.... Berkata sesuatu yang baik, atau diam sama sekali, adalah adab yang sangat disukai Nabi Muhammad SAW. Adab seperti ini dapat diartikan sebagai tata cara berbicara yang sopan, bermanfaat, dan menyenangkan hati orang lain. Sesungguhnya, sikap-sikap yang demikian adalah KEKUATAN YANG DAHSYAT DALAM MEMBANGUN SATU MASYARAKAT WISATA..., Mengapa setiap wilayah dakwah Nabi Muhammad SAW selalu menjadi pusat perdagangan yang menyenangkan bagi seluruh pendatang? Inilah rahasia besar yang jarang kita kembangkan menjadi sikap dan perilaku umat dalam kehidupan sesungguhnya. Di Madinah, setiap tamu dari luar selalu dijamin keselamatan dan keamanannya. MEREKA DIPERLAKUKAN DENGAN LEMAH LEMBUT, BIJAKSANA, dan SANGAT ADIL..., Islam memberikan air yang sejuk di lintasan padang pasir yang kering dan gersang. Sikap Nabi Muhammad SAW sangat terbuka pada perubahan dan dunia luar. Dalam beberpa hal, seperti ilmu pengetahuan, tradisi, dan peradaban, beliau membiarkan kita dipengaruhui secara positif. Dalam ungkapan yang terkenal, ia malah menyuruh umat menimba ilmu sampai ke Negeri China. Sebaliknya, beliau juga memberi teladan kepada seluruh dunia lewat dakwah tentang persamaan hak, keadilan, dan nilai-nilai luhur kehidupan..., Pada akhirnya, Sang Rasul sebenarya adalah pemimpin yang terbuka dan sangat ramah pada pendatang. Rasulullah adalah CONTOH PELAKU WISATA YANG PALING BAIK bagi kita. Proyek riil nya adalah KOTA MEKKAH dan KOTA MADINAH yang sampai hari ini menjadi dua kota yang sangat ramai tingkat kunjungannya. LALU MENGAPA KITA TIDAK MENGIKUTI LANGKAHNYA..?? Mari kita Generasi Bumi Bengkulu secara utuh MENJADI MASYARAKAT WISATA BAGI TANAH KELAHIRAN KITA secara baik dan menyenangkan.....!! MENATAP POTENSI BESAR WISATA BUMI BENGKULU, bukan saja kita harus berbenah insfrastruktur fisiknya saja... "JANGAN SAMPAI KITA PUNYA POTENSI WISATA YANG BESAR, akan tetapi DAERAH KITA MEMILIKI JALAN YANG SEMPIT", dan akan tetapi bagaimana kita berbenah sikap dan perangai kita selaku tuan rumah yang ramah, santun dan menyenangkan... "JADIKAN TANAH KELAHIRAN KITA MENJADI DAERAH YANG MEMBERI RASA RINDU BAGI SETIAP INSAN YANG PERNAH SINGGAH atau LEWAT DI BUMI BENGKULU" insyaAllah kita bisa....!!