Menuju Bengkulu yang Maju dan Sejahtera, Dalam Harmoni Keragaman Oleh : Fikri Senada M, ST Putra asli bengkulu, sahabat semua suku

on Selasa, 15 Desember 2009


Memiliki kondisi wilayah serta keragaman penduduknya, menjadi jelas bahwa membangun Bengkulu bukan lah gampang. Dari bahasa saja di Provinsi Bengkulu sangat banyak terdapat perberbedaan bahasa dari setiap kabupaten, bahkan setiap kecamatan. Ditambah dengan penduduk pendatang dari daerah lain, seperti Minang, Batak, Aceh, Sumatera Selatan, Jawa, Sunda dan bangsa lain seperti China dan India.

Meski Bengkulu termasuk daerah yang sudah lama berdiri sendiri sejak lepas dari Provinsi Sumatera Selatan, pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah selama ini terkesan tidaklah menyentuh secara langsung oleh semua lapisan masyarakat daerah ini. Persoalannya adalah dimana pemimpin Bengkulu tidak mendalami keragaman sosial dan budaya masyarakat Bengkulu secara utuh dan menyeluruh.

Saya selaku Generasi Bengkulu yang mencoba utk mengaktualisasikan keinginan membangun Bengkulu ke depan, sangat memandang kompleksitas dimensi dan ruang lingkup masalah serta tantangan yang dihadapi dalam membangun Bengkulu kedepan. Jika dikelompokkan, masalah tersebut dapat dibagi menjadi bidang ekonomi, bidang infrastruktur, bidang kesejahteraan sosial, dan bidang sosial budaya.

Di bidang ekonomi, tantangan yang akan dihadapi terutama menyangkut masalah pengangguran dan kemiskinan. Maka dari itu arah kebijakan dan orientasi pembangunan Bengkulu ke depan harus memberi peluang bagi terciptanya lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya. Salah satunya meningkatkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) bagi masyarakat Bengkulu. Dibidang Infrastruktur, yang menjadi persoalan adalah penyediaan sarana dan prasarana yang bersentuhan langsung dengan masyarakat daerah, seperti Transportasi, ketenagalistrikan, energi, rumah sakit/puskesmas, perumahan, pelayanan air minum, tempat pelelangan ikan, pasar tradisional, sekolah, dll. Sementara itu di bidang kesejahteraan sosial, tantangan yang dihadapi adalah semakin bertambahnya penduduk miskin dan pengangguran di kota maupun di desa. Sedangakan di bidang sosial budaya tantangannya adalah menyangkut keadilan di tengah kemajemukan masyarakat dan keragaman budaya.

Dapat kita prediksi agenda pembangunan kedepan di Bengkulu adalah meliputi, pertama, mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, yang tentunya menyangkut masalah Kualitas Sumber Daya Manusia, peningkatan kondisi kesehatan masyarakat, pemenuhan kebutuhan hidup mendasar, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.

Kedua, menciptakan tata pemerintahan yang baik (good governance). Birokrasi menghadapi tantangan untuk menjadi pelayan masyarakat di tengah semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan hak dan kewajibannya. Pelayanan public yang beretele-tele dan terkesan lambat yang sangat menjadi sorotan masyarakat saat ini.

Agenda ketiga adalah memfasilitasi infrastruktur sosial dan ekonomi. Berkaitan dengan hal ini, pembangunan infrastruktur dihadapkan pada persoalan keterbatasan kemampuan pembiayaan. Ke depan dibutuhkan pemerintahan yang dapat memfasilitasi tersedianya infrastruktur yang mendukung peningkatan sosial ekonomi.

Sedangkan yang ke empat adalah manciptakan kehidupan masyarakat yang harmonis dalam keberagaman. Hal ini penting mengingat kondisi multikultur yang tidak ditangani dengan baik dapat berpotensi menimbulkan konflik dan diskriminasi atas perbedaan tersebut.

Dan yang ke lima adalah menciptakan masyarakat mandiri melalui program pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat sangatlah penting selain meningkatkan posisi tawar rakyat, juga supaya masayarakat dapat menjadi bagian yang terlibat langsung dalam pembangunan dan ikut menentukan masa depannya secara baik.

Harmoni Keberagaman menuju Bengkulu yang Maju dan Sejahtera
Jika kita ambil patinya, kesemua agenda persoalan dan tantangan di atas yang dihadapi Provinsi Bengkulu ke depan dapat dirumuskan menjadi sebuah visi pembangunan, yaitu mewujudkan Bengkulu yang Maju dan Sejahterah dalam Harmoni Keberagaman.
Sudah saatnya kita menberikan sentuhan keteladanan yang baik kepada Bumi Bengkulu secara utuh dan nyata, masyarakat Bengkulu harus punya masa depan dengan terus mendapat perhatian khusus dari pemerintahannya. Masyarakar Bengkulu tidak boleh lapar, masyarakat Bengkulu tidak boleh sakit, dan masyarakat Bengkulu tidak boleh bodoh. Keempat visi ini adalah persoalan mendasar bagi masyarakat Bengkulu untuk menuju lebih maju dan sejahterah.

Bersama kandidat yang mengedepankan akal sehat dan hati nuraninya, maka Bengkulu akan menatap masa depannya dengan lebih baik, lebih terarah, lebih nyata dan berwujud. Keterpurukan Bengkulu selama ini lebih disebabkan oleh kepemimpinan yang kurang teladan, bahkan lebih asyik mencari kepuasan kelompoknya. Tanpa berpikir dan bertindak secara wajar untuk membangkitkan daerah ini dari keterpurukannya. Diskriminasi dan saling membedakan adalah persoalan baru yang harus kita rajut dalam sebuah keharmonian keberagaman latar masyarakat Bengkulu secara menyeluruh.

Untuk mewujudkan visi di atas secara konkrit, visi tersebut dijalankan melalui misi berupa mewujudkan Bengkulu yang maju aman bersatu rukun dan damai dalam kesejahteraan; Mewujudkan masyarakat Bengkulu yang mandiri dan sejahterah serta berwawasan lingkungan; Mewujudkan Bengkulu yang berbudaya dan religius atas beragamnya suku dan agama; dan mewujudkan masayarakat Bengkulu yang partisipatif dan peduli terhadap proses pembangunan Provinsi Bengkulu.

Saudaraku setanah kelahairan, visi dan misi ini akan dapat terwujud dengan nyata dan sempurna bila mendapat dukungan penuh dari masyarakat Bengkulu secara utuh. Dengan segala kerendahan hati dan kejujuran dalam berucap dalam tulisan ini saya ingin berbagi kepada semua lapisan masyarakat Bengkulu tentang segala persolanan yang terjadi di Bengkulu ini dan dapat memutuskan pilihan yang terbaik dalam pemilihan kepala daerah yang akan datang.
Semoga keinginan untuk memberikan yang terbaik untuk pembangunan Provinsi Bengkulu ini mendapat sambutan yang positif dari seluruh stake holder pembangunan.


Penulis adalah Dewan Pendiri Generasi Bumi Rafflesia (GBR) Kota Medan Sumut - NAD

0 komentar:

Posting Komentar